MENELITI KEMATANGAN BERAGAMA SANTI TAKHASSUS, NIDAURRAHMI LULUS CUMLAUDE DALAM 3 TAHUN 4 BULAN
FOTO BERSAMA TIM PENGUJI
Satu lagi mahasiswa Prodi S1 SAA FUPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta lulus cumlaude dengan masa studi hanya 3 tahun dan 4 bulan. Mahasiswa tersebut adalah Nidaurrahmi Mardani, NIM 22105020063, asal Gorontalo. Nida berhasil mempertahankan hasil risertnya di hadapan tim penguji pada Selasa, 9 Desember 2025, jam 10.00-11.00 WIB di ruang Munaqosyah Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI), Lantai 1. Tim Penguji terdiri dari Roni Ismail, S.Th.I., M.S.I (Ketua Sidang, Pembimbing Skripsi, dan Penguji), Dr. Hj. Siti Khadijah Nurul Aula, M.Ag. (Penguji dan Sekretaris Sidang), dan, Khairullah Zikri, MA.St.Rel (Penguji Utama). Nida lulus dari ujian skripsinya dengan nilai 96 (A), dan karenanya dinyatakan lulus cumlaude dari Prodi S1 SAA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Masalah riset Nida adalah bahwa Ndalem Dongkelan merupakan salah satu Komplek yang berada di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta yang berfokus pada pembelajaran dan pembinaan tahfidzhul Qur’an. Salah satu program yang disediakan pondok ini agar dapat lebih mudah mendalami tidak terganggu dengan pembelajaran lainnya ialah program takhassus. Program takhassus Tahfidzul Qur’an yaitu program keagamaan yang bertujuan untuk mencetak generasi Qur’ani yang berprestasi, unggul, cerdas, mandiri, kreatif dan berakhlaqul karimah. Program ini diikuti oleh santri yang mempunyai latar belakang pendidikan yang beragam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan beragama para santri takhassus dengan menggunakan metode kualitatif, pendekatan psikologi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara oservasi lapangan dan analisis dokumen. Lalu kemudian data yang didapatkan di analisis menggunakan tiga metode yaitu reduksi data, penyajian data, serta pencarian kesimpulan. Analisis penelitian ini menggunakan teori kematangan beragama Gordon William Allport dengan menggunakan enam kriteria hang menjadi indikatornya.
Hasil penelitian yang menunjukkan kriteria Well-differentiated and Self-critical delapan dari sepuluh santri telah memenuhi kriteria ini yang ditandai dari sifat terbuka akan segala hal serta dorongan untuk terus menambah ilmu, namun dua lainnya masih menunjukkkan keterbukaan terhadap kritik mereka cenderung menerima masukan dengan perasaan kesal, serta respon yang dipengaruhi kondisi emosinalnya. Pada kriteria Motivational Force sembilan dari sepuluh santri mampu menjadikan agama sebagai sumber kekuatan dan motivasi dalam kehidupan mereka. Namun satu santri takhassus belum mampu menjadikan agama sebagai pedoman hidup karena dia masih membutuhkan bantuan seseorang yang lebih memahami persoalan yang hidupnya. Pada kriteria Moral Consistensy semua santri takhassus menunjukkan kesadaran untuk memperbaiki perilaku serta menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan agar selaras dengan nilai-nilai agama yang mereka pelajari. Selanjutnya kriteria Comprehensiveness seluruh santri mampu bersifat terbuka akan pemahaman keagamaan yang berbeda serta meyakini bahwa toleransi merupakan aspek penting dalam hidupnya. Pada kriteria Integral semua santri mampu mengaitkan ajaran umum dengan ajaran agama sehingga nilai-nilai religius terintegrasi dalam cara mereka memahami dan menjalani kehidupan sehari-hari. Kriteria terakhir yaitu heuristic, seluruh santri menyadari bahwa pemahaman keagamaan mereka masih terus berkembang. Karena itu, mereka berupaya mencari pengetahuan baru agar dapat memahami kebenaran secara lebih mendalam. Adapun faktor yang mempengaruhi kematangan beragama santri takhassus ada dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar dirinya.
Di akhir sidang skripsi, Roni Ismail, S.Th.I., M.S.I, selaku pembimbing skripsi mengucapkan selamat kepada Nidaurrahmi atas capaian ini dan menyatakan sah penggunaan S.Ag (Sarjana Agama) di belakang nama, menjadi Nidaurrahmi, S.Ag., dan dinyatakan berhak untuk melanjutkan studi S2 atau Magister di kampus mana pun. Ismail juga berpesan kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk segera mengabarkan kabar gembira ini kepada kedua orang tua, dan berterima kasih atas semua support yang diberikan. Selamat!