Diskusi Lintas Iman dalam Mengenal Al-Kitab Agama Katholik oleh HMPS Studi Agama-Agama
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Studi Agama-Agama UIN Jogja, telah usai melaksanakan kegiatan Dialog Lintas Iman secara daring pada Sabtu (04/06/2022). Acara tersebut merupakan salah satu program kerja Divisi Intelektual HMPS Studi Agama-Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta masa bakti 2021-2022 dan merupakan suatu upaya agar mahasiswa Studi Agama-Agama secara khusus dan masyarakat secara umum, dapat mengenal dan tidak terjadi kesalahpahaman antar umat beragama.
Karena masih dalam masa pemulihan masa pandemi dan mahasiswa Studi Agama-Agama sebagian masih di kampong halaman, maka acara ini dilaksanakan secara daring. Adapun temanya ialah “Tadarus Bible: Mengenal Al-Kitab dalam Agama Katholik” yang pada saat itu dipandu langsung oleh Yuniar Avicenna selaku CO. Divisi Intelektual HMPS Studi Agama-Agama, dengan keynote speaker Dr. Dian Nur Anna, S.Ag., M.A. (Kaprodi Studi Agama-Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dan menghadirkan narasumber yang memang ahli dibidangnya yaitu Romo Dr. V. Indra Sanjaya (Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Jogja).
Menurut Fahril Akbar, anggota Divisi Intelektual HMPS SAA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dialog tersebut mengambil tema demikian karena untuk mengenal lebih dalam bible dalam agama Katholik, sebagaimana umat Katholik dalam memahami Al-Kitab-Nya, cara baca, serta sejarah dan perbedaannya dengan Protestan.Tujuan diadakannya dialog lintas iman ini bukan sebagai ajang untuk saling berdebat dan pamer agama masing-masing, melainkan sebagai ruang diskusi terhadap mahasiswa dan berfungsi untuk membentuk mahasiswa-mahasiswa yang dapat menebarkan rasa toleransi.
Pada dialog tersebut juga tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Studi Agama-Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, namun terdapat mahasiswa Studi Agama-Agama dari instansi lain. Selain itu mahasiswa Teologi dari Universitas Sanata Dharma dan Universitas Kristen Duta Wacana juga turut berpartisipasi.
“Diskusi ini diadakan agar kita bisa belajar dan lebih dapat saling memahami, karena perbedaan itu nyata adanya, sehingga bukan suatu yang penting bagi dirinya sendiri. Yang lebih penting adalah bagaimana kita menyikapi perbedaan tersebut,” ucap moderator sebagai closing statement pada dialog lintas iman kali ini.
Penulis: Nibrosi (Pengurus HMPS SAA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)